RESENSI
Kisah Tentang Moralitas
Nama: Faridhatun Nikmah
NIM: 163151033
Dosen: Dian Uswatun Hasanah, M. pd.
Description: D:\Novita\Lukisan Dorian Gray [Laksana] FB.jpg
Judul                          : Lukisan Dorian Gray
Penulis                        : Oscar Wilde
Penerjemah                : Diyan Yulianto
Tebal                          : 276 Halaman
Penerbit/Cetakan      : Laksana Yogyakarta/Cetakan I 2015
Isbn                             : 978-602-255-782-1
Harga                         : Rp. 46.000,00



Lukisan Dorian Gray diterjemahkan dari The Picture of Dorian Gray terbitan Penguin Books tahun 1994, yang masih terdiri dar 13 bab. Edisi ini merupakan terbitan ulang dari versi pertamanya yang diterbitkan pertama kali sebagai cerita berseri pada Juli 1890 oleh Lippincot’s Montly Magazine. Oleh beberapa kritikus, karyanya dianggap merusak moral orang inggris.
Betapa satu hari saja bisa mengubah kepribadian orang! Dorian Gray, pemuda yang diberkati dengan ketampanan luar biasa dan kebaikan jiwa yang cemerlang, mendadak berubah menjadi pemuja estetika dan hedonisme era Victoria. Kala itu, Dorian datang ke studio untuk menjadi model lukisan Basil.
Satu bulan setelahnya, Dorian jatuh cinta pada seorang artis opera, Sybil Vane, dan berniat akan menikahinya. Awalnya, Dorian jatuh cinta padanya karena ia sangat jenius dalam memerankan peran apapun, sehingga Dorian begitu kecewa dan meninggalkannya ketika aktingnya menjadi jelek. Malam itulah, pertama kali Dorian menyadari bahwa lukisannya berubah rupa menjadi mengerikan, seolah menanggung dosanya.
            Saat Henry mengiriminya sebuah novel Perancis yang berkisah seorang pemuda Perancis dan perbuatan-perbuatan dosanya. Buku berhasil meracuni Dorian, bahkan mungkin menjadi semacam panduan hidupnya. Bertahun-tahun berikutnya, Dorian menghabiskan masa mudanya dengan menghabiskan perbuatan-perbuatan amoral dan hedonistis. Hingga suatu malam, ketika Hallward mengunjunginya untuk mengonfirmasi gunjingan-gunjingan miring orang-orang terhadapnya, Dorian tak tahan lagi. Ia menunjukkan pada Hallward lukisan karyanya dan merubah menjadi sangat mengerikan. Ia merasa Hallward-lah yang bertanggung jawab atas kerusakan moralnya.
Wilde tidak menunjukkan tingkah buruk Dorian, tapi hanya mengatakan berulang-ulang. Ia tidak menceritakan secara spesifik perbuatan apa saja yang dilakukan Dorian kecuali kasus Sybil Vane. Juga ketika Dorian meninggalkan Hetty Merton. Dengan bangganya ia merasa telah melakukan perbuatan baik karena meninggalkan (memutuskan) tanpa menodai kesuciannya.
“Dorian, Dorian, reputasimu sungguh jelek.” (Basil Hallward, hal.219)
Dari situlah dapat diketahui bahwa kelakuan buruk Dorian telah turut melakukan hal yang buruk. Karena itulah mereka menjauhi Dorian, bahkan ada yang sampai bunuh diri.  Kekurangan dari novel ini kesalahan penulisan tanda kutip, mungkin bisa jadi pertimbangan untuk cetakan selanjutnya. Keunggulan ini menggambarkan secara tepat betapa mengerikannya lukisan Dorian Gray. Selebihnya saya suka buku ini, terutama karena terjemahannya tidak serumit yang saya bayangkan.

Comments

Popular posts from this blog

Menemukan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Drama Cipoa Karya Putu Wijaya

Review Novel Ayat-ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy

Aspek Sosial dalam Novel Ayat-ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy yang Ditinjau dari Pendekatan Sosiologi Sastra